Archive for 2014

Minggu, 14 Desember 2014
A.    Musik Jepang

Musik Jepang merupakan gaya musik khas Jepang dari beragam artis, baik tradisional maupun modern. Kata musik dalam bahasa Jepang berarti ongaku (音楽), menggabungkan on    (, sound, suara) dengan gaku (, music, musik). Jepang merupakan pasar musik terbesar kedua di dunia, dengan nilai total area penjualan mencapai 4,422.0 juta dollar dan sebagian besar pasar didominasi oleh artis Jepang.
Musik lokal sering muncul di berbagai tempat karaoke, dari label rekaman. Musik tradisional Jepang sangat berbeda dari Musik Barat.

B.    Sejarah musik jepang
Musik di Jepang disebut ongaku, yang bila diterjemahkan secara langsung dapat diambil untuk berarti sebagai suara untuk kenyamanan. Meskipun saat ini sebagian besar dikenali oleh dunia luar untuk pop, permen karet jenis lagu, musik Jepang pada dasarnya adalah sebuah kombinasi eclectic pengaruh musik dari seluruh dunia. Sebesar itu penting dalam tradisi dan sejarah lokal, dengan skala, namun gaya dan instrumen yang dipinjam dan merebeh diadaptasi dari negara-negara tetangga seperti Cina, Korea dan Indonesia, dan telah berkembang untuk mengintegrasikan gaya musik Barat seperti jazz, rock, ska dan reggae .

Ada penekanan pada kata-kata definitif daripada yang instrumentasi Asia Timur dan satu sarjana musik ini telah diberikan kepada Jepang untuk hal cinta dan keasyikan dengan upacara. Beberapa contoh ini akan menjadi shomyo, atau Buddha chanting dan Jepang kaum lagu atau min’yo. Ada segala jenis min’yo tetapi secara umum dapat dikelompokkan menurut kesempatan ketika mereka dinyanyikan. Ada kerja lagu, lagu keagamaan, lagu yang digunakan selama gatherings khusus seperti pernikahan, pemakaman dan perayaan dan lagu untuk anak-anak atau lullabies. Ini lagu yang paling sering dikirimkan lewat lulus atau keluarga generasi. Lama satu bentuk musik tradisional yang datang dari utara Ainu di Jepang akan menjadi yukar, atau peniruan bentuk puisi atau epos epics dalam lagu.

C.    Perkembangan Musik Jepang
Disc Jockey (DJ) dan produser musik hip-hop sangat tertarik pada perangkat audio Jepang produksi akhir 1970-an dan awal 1980-an. Technics 1200 merupakan pilihan terbaik DJ, dan Roland TR-808 Rhythm Composer memiliki karakter bas yang kuat. Pokoknya, menyimbolkan dance elektrik serta musik hip-hop.
Dalam 20 tahun terakhir, jumlah piringan hitam yang terjual mencapai 10 kali lipat, dengan harga berlipat ganda. Intinya, phonograph sudah dianggap sebagai instrumen musik, bukan sekadar alat perekam. Perangkat DJ juga buatan Jepang, baik Technics maupun Vestax.

D.   Ragam Musik Jepang
Ada dua jenis dalam musik tradisional Jepang: seni musik dan musik yang diterapkan pada drama. Seni musik memiliki beberapa gaya yang berbeda, masing-masing yang didirikan secara terpisah di masing-masing periode sejarah Jepang. Secara umum, musik jepang lebih mengutamakan vocal dari pada instumennya. Selain itu, musik tradisional Jepang sering dikembangkan sebagai bagian dari drama seperti Noh, Kabukl, dan Bunraku.


Contoh dari beberapa musik jepang adalah:
a.    Gagaku
Gagaku adalah musik yang dilakukan di Pengadilan terutama di kalangan kaum bangsawan dan berkuasa atas kelas. Gagaku diklasifikasikan kedalam tiga jenis yaitu asli asing, asli jepang dan campuran. Dalam perkembangannya gagaku digunakan dalam musik kontemporer

b.   Noh-Noh
Pada akhir abad 14 berkembanglah seni drama Noh dengan sendiri yang disebut Nohgaku musik, dan menari yang dikenal sebagai Shimai. Noh sangat bergaya simbolis dan drama, dan biasanya dilakukan oleh beberapa musisi dan aktor laki-laki. Nohgaku memiliki dua elemen di dalamnya: vokal dan instrumental. Bagian vokal yang bernama Utai dilakukan oleh kedua pelaku dan chorus dari delapan laki-laki dan memberitahu jalan cerita. Biasa menceritakan kisah perjuangan jaman dahulu.

E.    Musik tradisional dan daerah

Ada dua jenis musik yang diakui sebagai jenis musik tradisional Jepang tertua, yaitu shōmyō (声明 maupun 聲明), atau nyanyian Budha, dan gagaku (雅楽) istana musik kuno, dimana keduanya berada pada zaman Nara dan Heian. Gagaku adalah jenis musik klasik yang telah ada pada istana Kekaisaran sejak zaman Heian. Kagura-uta (神楽歌), Azuma-asobi (東遊) dan Yamato-uta (大和歌) merupakan repertoar adat. Tōgaku (唐楽) dan komagaku berasal dari Dinasti Tang, Cina melalui Semenanjung Korea. Gagaku dibagi menjadi kangen (管弦) (musik instrumen) dan bugaku (舞楽) (tarian disertai dengan gagaku).

Berasal pada awal abad ke-13 honkyoku (本曲), merupakan singel (solo) shakuhachi (尺八) imam Zen. Imam ini, disebut komusō ("biksu"), yang memainkan honkyoku untuk sedekah dan pencerahan. Sekte Fuke tidak ada lagi pada abad ke-19, tetapi garis keturunan verbal dan tertulis dari beberapa honkyoku tetap berlanjut, meskipun musik ini saat ini sering dimainkan pada sebuah konser. Samurai sering mendengarkan dan memainkan dalam kegiatan musik, dalam praktik memperkaya hidup dan pemahaman.

F.     Musik tradisional

Biwa hōshi, Heike biwa, mōsō, dan goze

Biwa (琵琶 - Cina: pipa), lute, dimainkan oleh sekelompok pemain keliling (biwa hōshi) (琵琶法師) yang digunakan untuk mengiringi sebuah cerita. Yang paling terkenal dari cerita ini adalah sejarah The Tale of the Heike, abad ke-12 dari kemenangan klan Minamoto atas Taira. Serikat ini akhirnya menguasai sebagian besar budaya musik Jepang.

Selain itu, banyak kelompok musisi buta yang terbentuk khususnya di daerah Kyushu. Musisi tersebut, yang dikenal sebagai mōsō (盲僧 biksu buta) berkeliling di daerah mereka dan melakukan berbagai ritual agama untuk menyucikan rumah agar dapat membawa kesehatan dan keberuntungan. Biwa yang mereka mainkan jauh lebih kecil dari Heike biwa (平家琵琶) yang dimainkan oleh biwa hōshi.

Terkait Lafcadio Hearn dalam bukunya yang berjudul Kwaidan: Stories and Studies of Strange Things "Mimi-nashi Hoichi" (Hoichi the Earless), cerita hantu Jepang tentang seorang biwa hōshi buta yang memainkan "The Tale of the Heike"

Seorang wanita buta, yang dikenal sebagai goze (瞽女), juga berkeliling di negeri tersebut sejak zaman abad pertengahan. Dia menyanyikan lagu dan bermain musik dengan pukulan drum yang dibawanya. Sejak abad ketujuh belas mereka sering memainkan koto atau shamisen. Organisasi Goze bermunculan di seluruh negeri, dan ada hingga saat ini di prefektur Niigata.

G.    Taiko

Taiko merupakan drum Jepang dalam berbagai ukuran dan digunakan untuk memainkan berbagai genre musik. Taiko ini telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai instrumen utama perkusi yang didasarkan pada berbagai daerah dan musik festival masa lalu. Musik taiko tersebut dimainkan dengan gendang besar yang disebut kumi-daiko. Asal-usulnya tidak pasti, tetapi dapat diperkirakan sejak abad ke-7. Negara Cina telah mengikuti budaya ini, tetapi instrumen dan musiknya tetap khas Jepang. Drum Taiko pada zaman ini digunakan saat pertempuran untuk menakuti musuh dan untuk mengkomunikasikan perintah. Taiko selalu digunakan dalam musik religius Buddha dan Shinto. Taiko ini hanya dimainkan pada saat acara-acara khusus dalam kelompok kecil. Tidak hanya laki-laki, kaum wanita juga memainkan taiko dalam festival semi-agama seperti tarian bon.
Taiko modern konon ditemukan oleh Daihachi Oguchi pada tahun 1951. Pemain genderang jazz, Oguchi menggabungkan latar musik ini ke dalam ansembel. Gaya energik ini membuat kelompoknya populer di seluruh Jepang, dan membuat Wilayah Hokuriku sebagai pusat musik taiko. Popularitas beberapa musisi muncul dari musik ini termasuk Sukeroku Daiko dan rekan band nya Seido Kobayashi. Pada tahun 1969 ada sebuah kelompok yang disebut Za Ondekoza yang didirikan oleh Tagayasu Den; Za Ondekoza dikumpulkan bersama-sama pemain muda yang berinovasi membangun kembali versi baru dari taiko, yang dipakai sebagai cara hidup dalam gaya hidup komunal. Selama tahun 1970-an, pemerintah Jepang mengalokasikan dana untuk melestarikan budaya Jepang, dan banyak kelompok komunitas taiko dibentuk. Pada abad ini, kelompok taiko sudah tersebar di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat.Permainan video Taiko Drum Master juga didasarkan pada budaya ini. Salah satu contoh Band Taiko modern adalah Gocoo.

H.   Musik daerah Min'yō
Lagu daerah Jepang (min'yō) dapat dikelompokkan dan diklasifikasikan dalam banyak cara, tetapi sering kali dikelompokkan dari empat kategori utama seperti: work song, lagu religi (seperti sato kagura, sejenis musik Shintois), lagu yang digunakan untuk pertemuan-pertemuan seperti, pernikahan, pemakaman, dan festival (matsuri, terutama Obon), dan lagu anak-anak (warabe uta).

Pada musik min'yō, penyanyi biasanya disertai dengan alat musik lute dan tiga alat musik lainnya yang dikenal sebagai shamisen, drum taiko, dan seruling bambu yang disebut shakuhachi. Instrumen lainnya adalah seruling melintang yang dikenal sebagai shinobue, sebuah bel yang dikenal sebagai kane, drum tangan yang disebut tsuzumi, dan / atau kecapi 13 senar yang dikenal sebagai koto. Di Okinawa, instrumen utamanya adalah sanshin. Ini adalah instrumen tradisional Jepang, tapi dengan instrumentasi yang modern, seperti gitar listrik dan penyintesis.

Banyak sekali peristilahan ketika membicarakan musik min'yō seperti ondo, bushi, bon uta, dan komori uta. Ondo pada umumnya menjelaskan beberapa lagu daerah dengan ayunan khasnya. Lagu khas daerah ini pada umumnya dapat didengarkan pada festival tarian Obon. Fushi adalah lagu dengan melodi yang khas. Komori uta adalah lagu pengantar tidur anak. Nama-nama pada lagu min'yo biasanya meliputi peristilahan deskriptif dibagian akhir. Contoh: Tokyo Ondo, Kushimoto Bushi, Hokkai Bon Uta, dan Itsuki no Komoriuta.

Banyak di antara lagu-lagu ini biasanya memerlukan penekanan yang lebih pada beberapa suku kata tertentu serta teriakan bernada (kakegoe). Kakegoe pada umumnya merupakan teriakan kegembiraan dalam musik min'yō, Kakegoe sendiri sering dimasukkan sebagai bagian paduan suara. Ada banyak sekali variasi kakegoe dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Di Okinawa sendiri sebagai contoh, teriakan itu berupa "ha iya sasa!" Di daratan Jepang sendiri teriakan itu berupa "a yoisho!," "sate!," atau "a sore!" serta "a donto koi!," dan "dokoisho!"

Baru-baru ini sistem berbasis serikat dikenal sebagai sistem iemoto telah diterapkan untuk beberapa jenis min'yō. Sistem ini awalnya dikembangkan untuk mentransmisikan genre klasik seperti nagauta, shakuhachi, atau musik koto, tapi karena terbukti menguntungkan untuk para guru dan didukung oleh siswa yang ingin memperoleh sertifikat kemahiran serta nama-nama artis terus menyebar ke genre seperti min'yō, Tsugaru-jamisen dan jenis-jenis musik tradisional lainnya ditularkan dengan cara yang lebih resmi. Saat ini, beberapa min'yō diwariskan dalam organisasi keluarga pseudo.

I.       Contoh lagu
Contoh lagu jepang masa sekarang yaitu :
  •  Black Rock Shooter dari Hatsune Miku,
  • Toumei Datta Sekai dari Motohiro Hata,
  • Flow dari Sign,
  • Why can’t i have a dream dari Hatsune Miku,
  • aLIEz dari Hiroyuki Sawano,
  • Love is War dari Hatsune Miku,
  • World is Mine dari Hatsune Miku,
  • Click dari Ost. Nisekoi,
  • Heart Pattern dari Ost. Nisekoi,
  • Wired Life dari Ost. Ao No Exorcist,
  • Unravel dari Ost. Tokyo Ghoul,
  • Seijatachi dari Ost. Tokyo Ghoul,
  • Sayonara Memori dari Ost. Naruto,
  • Harukaze dari Ost. Bleach,
  • Change dari Miwa, dan masih banyak lagi.


J.       Tokoh-Tokoh musik Jepang

Beberapa tokoh yang mengangkat musik jepang lewat karya-karyanya diantaranya Sadao Watanabe untuk jazz, Shirakawa Gunpachiro, Takahashi Chikuzan,Toru Takemitsu komposer dan konduktor Seiji Ozawa. Jepang juga diidentifikasi sebagai salah satu pasar yang paling penting untuk jenis musik.
Pada tanggal 25 Oktober 1945 Brigade 49 dibawah pimpinan Brigadir Jenderal AW.S Mallaby mendarat dipelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Brigade ini merupakan bagian dari Divisi India ke-23, dibawah pimpinan Jenderal D.C Hawthorn. Mereka mendapat tugas melucuti tentara jepang dan menyelamatkan tawanan sekutu. Pasukan ini berkekuatan 6000 personil dimana perwira-perwiranya kebanyakan orang-orang Inggris dan prajuritnya orang-orang Gurkha dari Nepal yang telah berpengalaman perang.

Rakyat dan pemerintah Jawa Timur dibawah pimpinan Gubernur R.M.T.A Suryo semula enggan menerima kedatangan Sekutu. Kemudian antara wakil-wakil pemerintah RI dan Brigjen AW.S Mallaby mengadakan pertemuan yang menghasilkan kesepakatan sebagai berikut:    
  • Inggris berjanji mengikutsertakan Angkatan Perang Belanda
  • Disetujui kerja sama kedua belah pihak untuk menjamin keamanan dan ketentraman
  • Akan dibentuk kontak biro agar kerja sama berjalan lancar
  • Inggris hanya akan melucuti senjata Jepang.


Pada tanggal 26 Oktober 1945 pasukan Sekutu melanggar kesepakatan terbukti melakukan penyergapan ke penjara Kalisosok. Mereka akan membebaskan para tawanan Belanda di antara nya adalah Kolonel Huiyer. Tindakan ini dilanjutkan dengan penyebaran pamflet yang berisi perintah agar rakyat Surabaya menyerahkan senjata-senjata mereka. Rakyat Surabaya dan TKR bertekad untuk mengusir Sekutu dari bumi Indonesia dan tidak akan menyerahkan senjata mereka.

Kontak senjata antara rakyat Surabaya melawan Inggris terjadi pada tanggal 27 oktober 1945. Para pemuda dengan perjuangan yang gigih dapat melumpuhkan tank-tank Sekutu dan berhasil menguasai objek-objek vital. Strategi yang digunakan rakyat Surabaya adalah dengan mengepung dan menghancurkan pemusatan-pemusatan tentara Inggris kemudian melumpuhkan hubungan logistiknya. Serangan tersebut mencapai kemenangan yang gemilang walaupun di pihak kita banyak jatuh korban.

Pada tanggal 29 Oktober 1945 Bung Karno beserta Jenderal D.C. Hawthorn tiba di Surabaya. Dalam perundingan antara pemerintah RI dengan Mallaby dicapai kesepakatan untuk menghentikan kontak senjata. Kesepakatan ini dilanggar oleh pihak Sekutu. Pertempuran seru terjadi di Gedung Bank Internatio di Jembatan Merah. Gedung itu dikepung oleh para pemuda yang menuntut agar pasukan A.W.S Mallaby menyerah. Akibatnya terjadi kejadian fatal, yaitu terbunuhnya A.W.S Mallaby. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 30 Oktober 1945.

Dengan terbunuhnya Mallaby, pihak Inggris menuntut pertanggungjawaban kepada rakyat Surabaya. Pada tanggal 9 November 1945 Mayor Jenderal E.C. Mansergh sebagai pengganti Mallaby mengeluarkan ultimatum kepada bangsa Indonesia di Surabaya. Ultimatum itu isinya agar seluruh rakyat Surabaya beserta pemimpin-pemimpinnya menyerahkan diri dengan senjatanya, mengibarkan bendera putih, dan dengan tangan diatas kepala berbaris satu-satu. Jika pada pukul 06.00 ultimatum itu tidak diindahkan maka Inggris akan mengerahkan seluruh kekuatan darat, laut dan udara. Ultimatum ini dirasakan sebagai penghinaan terhadap martabat bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan. Oleh karena itu rakyat Surabaya menolak ultimatum itu secara resmi melalui pernyataan Gubernur Suryo.

Karena penolakan ultimatum itu maka meletuslah pertempuran pada tanggal 10 November 1945. Melalui siaran radio yang dipancarkan dari Jl. Mawar No.4 Bung Tomo membakar semangat juang arek-arek surabaya. Kontak senjata pertama terjadi di Perak sampai pukul 18.00. Pasukan Sekutu dibawah pimpinan Jenderal Mansergh mengerahkan satu Divisi infantri sebanyak 10.000-15.000 orang dibantu tembakan dari laut oleh kapal perang penjelajah “Sussex” serta pesawat tempur ”Mosquito” dan “Thunderbolt”.


Dalam pertempuran di Surabaya ini seluruh unsur kekuatan rakyat bahu membahu, baik dari TKR, PRI, BPRI, Tentara Pelajar, Polisi Istimewa, BBI, PTKR, maupun TKR laut dibawah Komandan Pertahanan Kota, Soengkono. Pertempuran yang berlangsung sampai akhir November 1945 ini rakyat Surabaya berhasil mempertahankan kota Surabaya dari gempuran Inggris walaupun jatuh korban yang banyak dari pihak Indonesia. Oleh karena itu setiap tanggal 10 November bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Hal ini sebagai penghargaan atas jasa para pahlawan di Surabaya yang mempertahankan tanah air Indonesia dari kekuasaan asing.
Sabtu, 23 Agustus 2014
Sebelumnya, Scarlet ingin melanjutkan fict ini ke web fanfinction, tapi entah kenapa web nya gk bisa dibuka.. jadi, Scarlet terpaksa melanjutkan fict nya di blog Scarlet ini.. tapi jika ingin baca yang chapter 1 nya, silahkan buka fanfiction.net dan search fictku yang judulnya 'It's Lie!' ini.. sebenarnya, diblog ini juga ada chapter 1 nya kok ^-^

ini Balasan untuk para senpai yang sudah baik hati me-koment fict Scarlet ^-^

Bakakashi16 : penasaran? Jawabannya ada dichapter ini :D ciee beda setahun.. salam kenal juga ya sesama author amatir :D Arigatou sudah mau koment

Reds : Sudah :D

Wahidaam : Arigatou sudah koment dan suka sama fict buatanku! :D hoho.. tenang.. ini dilanjut ke chapter 2 kan? Jadi, Scarlet gak akan diserang titan :p *Plakk!*

Ilham.fahrezha.90 : hihi~ serius fict ini serem ya senpai? Hehe :D *berhasil* sebelumnya Sorry Senpai.. kalau fict Scarlet sampai bikin senpai takut.. hehe. Arigatou sudah mau koment^^

Uchiha leo :  salam kenal juga.. asikk.. ada yang seumuran.. hehe :D *girang* sebelumnya, Arigatou sudah mau koment fict ku ini^^

A’raion No Sun : hehe.. disini, Scarlet bikin Naruto takutnya keblinger.. (?) hehe :D ini udah dilanjut kok :D semoga fict nya memuaskan^^ Arigatou sudah mau koment

Sibolis Nauli. Hrs : hehe :D Scarlet sengaja bikin fictnya TBC ditengah cerita.. biar banyak yang penasaran.. hihi *licik* *Jduakk! *baca=ditimpuk sepatu *(?) ini udah dilanjut kok :D sebelumnya, Arigatou sudah menyemangati Scarlet dan Arigatou sudah mau koment^^

Nanaleo099 : Arigatou sudah mau koment meskipun hanya berupa kata ‘haha’ T_T tapi itu juga sudah cukup untuk menyemangati Scarlet untuk lanjutin fict ini. Hehe

Baiklah, sekian ocehan gak berguna dariku. Selamat membaca^^ semoga memuaskan (?)

Naruto (c) Masashi Kishimoto
It’s Lie (c) Rio Scarlet-chan (Hadya)
Warning! : Mystery, Horror (Mungkin gak terlalu), Gak jelas, EYD berantakan, ada sedikit humor (Atau malah banyak? ._.), dan akan ada jawaban yang tidak akan kalian sangka(?), Rated T.
.
 One Shot Atau 2 chapter ya? ._. hm.. mungkin 2 chapter.. tapi, jika koment nya sedikit, Scarlet gak mau lanjutin chapternya! Wlee *Melet* *Ditimpuk reader-sama*
.
Summary: Naruto, memiliki phobia terhadap hantu, Yang harus dihadapi dengan kenyataan ditinggal pergi oleh ortunya sendirian dirumahnya yang memiliki hawa seram. / “s-siapa itu?”/ JLEGARR! / “Ttebayo!” / “Someone help me please.. oh Kami-sama..” / “It’s Lie!” / NB: Bad Summary -,-“

Don't like? Don’t Read! Please click ‘Back’ Button.

Chapter 2
‘It’s Lie!’

Tiba-tiba terdengar bunyi seseorang sedang mengetuk-ngetuk pintu kamar Naruto. “S-siapa itu?” Tanya Naruto heran plus takut. Apakah itu orang tua nya yang sudah pulang? Atau Sasuke yang sudah tiba? Tapi itu mustahil! Mana mungkin Sasuke bisa masuk kedalam rumah Naruto sendiri? Padahal pintu rumahnya dikunci.

Naruto segera membuka pintu kamarnya, dan....
Sama seperti tadi. Kosong. Hening. Tidak ada siapa-siapa diluar kamar Naruto.

Naruto segera menutup kembali pintu kamarnya dan berlari ke pojokan, meringkuk seperti anak kecil disana sendirian.

Tok Tok Tok

Ada yang mengetuk pintu kamar Naruto lagi. Namun, kali ini Naruto tidak mau membukanya karena sudah kelewat takut. Naruto hanya bisa bertanya dipojokan dan masih setia dengan posisi meringkuknya. "S-siapa itu?" Tanya Naruto.

Tok Tok Tok

Bunyi ketukan pintu itupun masih terdengar ditelinga Naruto. Naruto hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti padanya. Petir diluar masih terdengar mengamuk menandakan bahwa hujan masih belum reda. ‘Someone help me please.. oh kami-sama..’ batin Naruto gelisah.

Tiba-tiba bunyi ketukan pintu tadi sudah tidak terdengar lagi. Naruto akhirnya bisa bernafas lega. Tapi selanjutnya, knop pintu kamar Naruto justru terlihat mengarah kebawah, yang artinya ada yang membuka pintunya. Naruto mulai gelisah kembali. Keringat dingin bercucuran didahinya.

Krieett

Bunyi pintu kamar Naruto terdengar menandakan pintu tersebut sedang dibuka oleh seseorang.

-JLEGAARR!!
-“Ttebayo!!” Teriak Naruto ngompol ditempat (Author: Akhirnya kau ngompol juga Naruto! Hihi *Grin*)
-Disaat yang bersamaan, pintu terbuka dan Nampaklah seorang pemuda berambut emo yang terkena cahaya dari petir diluar.
“Haah? Kau sedang apa Dobe?” Tanya Sasuke bingung melihat Naruto dipojokan kamarnya.
Lalu mata Sasuke membulat seketika saat melihat ada cairan merembes dari celana Naruto.
“K-Kau..” Ucap Sasuke terbata-bata karena kaget.

.
Skip
.

Setelah Naruto mengganti celananya dan membersihkan lantai kamarnya, lalu dia mengambil buku pr milik Sasuke yang sebelumnya ia taruh dimeja belajarnya. Setelah itu, dia juga mengambil pulpen dan buku pr miliknya.
“Hei Teme! Kenapa kau masuk kerumahku seenaknya?! Seharusnya kau menekan bel dahulu agar aku bisa membukakan pintunya!” Bentak Naruto pada Sasuke yang asik tiduran diranjang Naruto sambil mendengarkan lagu dari Mp3 player milik Naruto.
“Aku sudah menekan bel berkali-kali dobe. Mungkin kau tidak dengar.” Balas Sasuke dengan santai.
“Tapi, sebentar dulu, bagaimana kau bisa masuk kedalam rumahku? Bukankah pintu rumahku dikunci?” Tanya Naruto heran. Naruto mengira bahwa Sasuke mengendap-endap masuk lewat jendela rumahnya.
“Tidak. Pintu rumahmu tidak terkunci.” Ucap Sasuke masih santai diranjang Naruto. Sedangkan Naruto hanya heran sambil menyalin PR dari buku Sasuke ke buku PR miliknya dimeja belajarnya.

Mode Flashback: ON

Saat hujan, sekitar jam 07.00 malam, Sasuke sudah berada didepan rumah Naruto untuk meminjamkan buku PR miliknya.

Ting tong

Sasuke menekan bel rumah Naruto. Ditunggu. Naruto tidak membukakan pintunya. Lalu Sasuke berjalan kearah jendela dan mengintip kedalam rumah Naruto. Terlihat, Naruto sedang sibuk mempersiapkan mie ramen instantnya didapur.

Lalu Sasuke berjalan kearah pintu lagi dan menekan bel.

Ting tong

“Ah ya, ngomong-ngomong dimana kartu memory card handphoneku? Padahal tadi aku pegang. Jangan-jangan terjatuh dijalanan. Sial.” Ucap Sasuke entah pada siapa. Lalu dia beranjak pergi dari depan pintu rumah Naruto menuju jalanan untuk mencari memory cardnya yang terjatuh.

JLEGAR!!

Disaat petir menyambar, Sasuke menemukan memory cardnya yang hilang dijalanan depan rumah Sakura.

Sedangkan ditempat Naruto,
“Ttebayo!!” Teriak Naruto membuka pintu rumahnya yang tadi terkunci dan pas disaat petir menyambar dilangit.

Hening, Tidak ada siapa-siapa.

Naruto merasa bingung, padahal, ia yakin kalau ada yang membunyikan bel pintu rumahnya. Akan tetapi, diluar sana justru tidak ada siapa-siapa. Sebenarnya, Sasuke lah yang menekan belnya, namun Sasuke pergi lagi untuk mencari Memory cardnya yang terjatuh. Lalu Naruto menutup pintu rumahnya kembali dan menuju dapur dengan tergesa-gesa. Naruto mengambil ramen nya yang sudah jadi dan membawa ramen tersebut ke kamarnya sendiri yang berada dilantai 2.

Kembali ke Sasuke,
Setelah menemukan memory cardnya, Sasuke kembali menuju rumah Naruto dan menekan belnya lagi. Ternyata Naruto masih tidak membukakan pintunya.

Ting tong

Sasuke menekan belnya lagi. Berkali-kali, tapi tetap saja, tidak seorangpun membuka pintunya.

Ckrek

Sasuke menekan knop pintunya kearah bawah, mungkin saja tidak dikunci. Dan benar, pintunya tidak terkunci. ‘Kalau begitu, untuk apa aku menekan bel berkali-kali? Aku seperti orang bodoh saja.’ Batin Sasuke kesal.

Setelah masuk kedalam rumah Naruto, Sasuke menuju kelantai 2, atau tepatnya menuju ke kamar Naruto.

Tok Tok Tok

Sasuke mengetuk pintu kamar Naruto. Lalu Sasuke lupa, bahwa kakinya masih kotor. Segeralah ia mencari kamar mandi untuk mencuci kakinya. Karena masuk ke rumah orang dengan kaki yang kotor adalah perbuatan yang tidak baik.

Sedangkan ditempat Naruto,
Naruto membuka pintu kamarnya, kosong, hening, tidak ada siapa-siapa. Padahal tadi ada yang mengetuk pintu kamarnya. Lalu ia masuk dan menutup pintu kamarnya kembali. Setelah itu, dia meringkuk dipojokan kamarnya.

Lalu Sasuke kembali kedepan kamar Naruto dan mengetuk pintunya lagi. Hening.. tidak ada siapa-siapa yang membukanya. Kemudian Sasuke mengetuk pintu kamar Naruto lagi berkali-kali. Tetap sama hasilnya. Sang pemuda berambut pirang itu tidak membukakan pintu kamarnya.
Akhirnya Sasuke berhenti mengetuknya, lalu membuka pintunya. Tidak terkunci.

JLEGAARR!!

Saat Sasuke membuka pintunya, disertai dengan cahaya dari petir yang menyambar, Sasuke kaget dan membulatkan matanya karena kondisi Naruto yang..... errrr..

 mengompol (?)

MODE FLASHBACK: OFF

“Uwaa?! Jadi?! Bayangan yang kulihat dijendela adalah kau?!” Ucap Naruto tidak percaya pada Sasuke.
“Hn” Gumam Sasuke.
“Lalu, yang menekan bel rumahku adalah kau?! Tapi kau justru pergi disaat aku membuka pintunya?!” Lanjut Naruto masih tidak percaya.
“Hn.”
“kemudian, kenapa kau bisa masuk kedalam rumahku?” Tanya Naruto masih bingung. Tentu saja hal itu membuat Sasuke marah.
“Bukankah tadi aku sudah bilang? Pintu rumahmu tidak terkunci Dobe!” dengus Sasuke kesal dan mematikan Mp3 player milik Naruto. kini, Sasuke sudah dalam posisi duduk menyender ditembok yang bersebelahan dengan ranjang Naruto sambil membaca komik yang sebelumnya Naruto baca. Yaitu komik Naruto (?)
“Tidak terkunci? Astaga! Aku lupa.. ._. Sebelumnya memang terkunci, tapi setelah membuka pintunya, aku lupa untuk menguncinya kembali. Hehe.. maafkan aku Teme!” Ucap Naruto Innocent.
“Berarti, hal yang aku kira hantu itu sebenarnya kau?” Tanya Naruto lagi. (Author: Astaga.. Naruto kepo amat sih.. *Jduakk!*)
“Hantu? Kau percaya hal begituan? Sungguh menggelikan.” Ucap Sasuke merendahkan Naruto.
“Habisnya.. para gadis dikomplek ini mengatakan, sebelum aku tinggal disini, katanya rumah ini berhantu..” Ucap Naruto yang sudah selesai menyalin PR dari buku PR milik Sasuke. Dan kini, dia masih duduk didepan meja belajarnya, hanya saja, sekarang dia menghadap kearah ranjangnya, atau lebih tepatnya menghadap kearah Sasuke.
“Sebelum kau tinggal disini? Rumah ini berhantu? Haha! It’s Lie! ” Kata Sasuke sambil tertawa mendengar perkataan Naruto.

Naruto hanya bingung.

“Asal kau tahu saja Dobe, sebelum kau tinggal disini, sebenarnya rumah kosong ini adalah markasku.” Ucap Sasuke ingin tertawa karena markasnya dikira rumah berhantu oleh para gadis komplek.
“Markas?” Tanya Naruto masih bingung dengan ucapan Sasuke barusan.
“ya.. sebenarnya tempat ini adalah markasku.” Ucap Sasuke meyakinkan Naruto. Justru, Naruto malah makin tidak yakin dengan perkataan Sasuke. Lalu Naruto menunjukkan wajah herannya pada Sasuke. Tapi Sasuke malah pura-pura tidak melihatnya dengan fokus kepada komik yang sedang ia baca.
“ck, kau ini sangat ingin tahu ya!” Ucap Sasuke yang masih sibuk dengan komiknya.
“Markas? Untuk apa kau menjadikan rumah ini markasmu?” desak Naruto yang makin heran.
“Aku bersembunyi disini untuk menghindari kejaran para fansgirlku! Mereka selalu saja mengikutiku. Sebab itulah, aku memakai rumah kosong ini sebagai markas. Para gadis-gadis itu tidak akan berani masuk sini karena mereka kira rumah ini adalah rumah berhantu.” Ucap Sasuke panjang kali lebar (?)
“Oh” Naruto hanya ber OH ria setelah mendengar pengakuan Sasuke yang panjang kali lebar (?). tentu saja hal itu membuat Sasuke kesal sekaligus marah. Lalu Sasuke melempar komik milik Naruto ke arah Naruto.

Jduakk!!

Komik yang Sasuke lempar berhasil mengenai wajah Naruto. “Hey! Apa yang kau lakukan teme! Ini sakit tau!” Dengus Naruto pada Sasuke.
“Hey, Dobe! Kau sudah selesai menyalin PR nya kan?” Tanya Sasuke tidak memperdulikan ucapan Naruto sebelumnya lalu menuju kearah meja belajar Naruto.
“Ya.. Memangnya kenapa?” Naruto balik bertanya pada Sasuke seolah sudah memaafkan perbuatan Sasuke tadi. (Author: padahal Sasuke gak minta maaf kan? ._.).
“Aku ingin pulang. Aku sudah bosan disini” Ucap Sasuke sambil mengambil buku PR miliknya yang tergeletak dimeja belajarnya Naruto lalu berjalan kearah pintu kamar Naruto.
“Eh! Tapi aku masih punya banyak pertanyaan!” Kata Naruto yang segera berdiri dibelakang Sasuke. Lalu Sasuke berhenti berjalan dan berbalik badan. 
“Kau ini.. kau serius ingin tahu tentang gosip itu?” Ucap Sasuke mulai kesal. Sasuke melihat wajah Naruto. Wajahnya menyiratkan tanda serius. ‘Astaga.. Manusia ini sungguh merepotkanku.’ Batin Sasuke.

“Baiklah, apa yang ingin kau tanyakan?” Tanya Sasuke pasrah dan duduk kembali diranjang Naruto lalu  mengambil kembali komik yang tadi dia lempar ke Naruto.
“Kata gadis berambut indigo, dia pernah melihat bayangan seseorang dan cahaya lilin dari jendela rumah ini. Apakah itu kau?” Tanya Naruto langsung TO THE POINT yang kemudian duduk kembali dikursi depan meja belajarnya dan mengahadap kearah dimana Sasuke berada.
“Ya. itu aku.. waktu itu aku sedang membaca buku didekat jendela lantai 1 rumah ini. Waktu itu, rumah ini tidak ada aliran listriknya. Sebab itulah aku menggunakan lilin untuk menerangi penglihatanku.” Ucap Sasuke sambil membalik halaman komik yang ia baca.
“Lalu, kata gadis berambut merah muda, katanya dia melihat bayangan seseorang didekat jendela lantai 2. Katanya, saat itu sedang hujan lebat.” Tanya Naruto lagi. (Author: Sungguh.. Naruto itu kepo nya kebangetan ya.. *Plakk! Jduakk! Duarr!* (?) )
“Oh.. Maksudmu sakura? Waktu hujan lebat, aku mengambil sesuatu dari laci didekat jendela lantai 2. Jadi Sakura melihatku ya?” Ucap sasuke pada Naruto. Naruto justru bingung. Karena dia tidak kenal dengan yang namanya Sakura.
“Sesuatu? Memangnya kau menyembunyikan sesuatu dilaci?” Tanya Naruto heran.
”Ya. sesuatu itu sangat penting untukku dan Sakura.” Ucap Sasuke keceplosan.
“UAPPAA?! Jadi, kau berpacaran dengan gadis berambut merah muda tersebut?” Tanya Naruto yang mulai menyeringai.
“T-Tidak.. mungkin kau salah dengar.” Ucap Sasuke sambil menyembunyikan rona merah dipipinya.

“Lalu, pertanyaan terakhir!” Ucap Naruto bersemangat. Sasuke bisa bernafas lega juga akhirnya.
“Kata gadis bercepol dua, dia melihat ada bercak darah dihalaman rumah ini. Lalu, dia juga melihat pisau yang berlumuran darah dilantai teras rumah ini.” Lanjut Naruto.
“Darah? Oh.. Waktu itu, aku sedang memotong ayam peliharaan tousanku. Habisnya ayam itu menyebalkan. Sebab itulah aku memotongnya dihalaman agar tidak ketahuan oleh tousanku. Lalu, pisau yang berlumuran darah itu adalah pisau bekas memotong ayam.” Ucap Sasuke menahan tawa. Sungguh menggelikan baginya! Jelas saja! Darah ayam masa ditakutin sih? Haha
“Heeee... jadi semua hal yang menakuti gadis komplek adalah perbuatan kau?” Tanya Naruto yang mulai percaya dengan perkataan Sasuke.
“Tentu saja. Jadi? Aku boleh pergi sekarang?” Tanya Sasuke yang mulai bosan berada dikamar Naruto terus.
Kemudian Naruto menengok kearah jam. Pukul 08.30 malam. Diluar, sepertinya hujan juga sudah mulai reda. Lalu Naruto mengangguk menandakan bahwa Sasuke sudah boleh pulang.

Tiba-tiba kushina A.K.A Kaasan nya Naruto masuk kekamar Naruto. “Eh.. Ada Sasuke ternyata.. Mau dibuatkan teh?” Tanya kushina lembut pada Sasuke didepan pintu kamar Naruto bagian dalam.
“Kaasan? Kaasan sudah pulang?” Tanya Naruto puas. Akhirnya, perjuangannya diNeraka berakhir juga. Sekarang, kedua orang tua Naruto sudah pulang. Berarti, Naruto sudah tidak sendiri lagi dirumahnya.
“Tentu saja, Dattebane.” Ucap Kushina lembut kearah Naruto.
“Ah, ya, Sasuke mau teh?” Tanya kushina pada Sasuke.
“Tidak usah tante. Aku sudah mau pulang.” Ucap Sasuke gentle dan beranjak kearah pintu kamar Naruto.
“Kalau begitu, aku antarkan kau sampai depan rumahku ya!” Ucap Naruto semangat mengikuti Sasuke dari belakang, lalu dibelakang Naruto, Kushina ikutan keluar dari kamar Naruto dan menutup pintu kamar Naruto.

Tanpa ada yang sadari, sejak tadi ada sosok bayangan gelap yang melihat mereka dari jendela luar kamar Naruto. Yang berarti dari luar jendela lantai 2. Lalu bayangan tersebut menghilang saat bulan purnama penuh yang tadi tertutup awan mulai bersinar dimalam jum’at yang penuh misteri ini.
Bohong atau benarkah bahwa rumah Naruto berhantu?


THE END

Huwahh!! Akhirnya fict ini selesai juga.. hehe :D

Kan Scarlet udah bilang di Warning! , kalau jawabannya tidak akan kalian sangka :D Fict ini lebih ke mystery dichapter 1, dan lebih ke humor di Chapter ke 2. Para reader dan senpai pasti gak nyangka kalau hantu yang dibilangin oleh remaja komplek itu sebenernya Sasuke kan? Hehe :D tapi ada juga yang masih dirahasian.. soal bayangan yang melihat Sasuke dan Naruto ituloh.. hehe :D namanya juga bergenre Mystery.. tentu saja penuh dengan misteri :D

Oiya, sedikit penjelasan, Tadi dicerita diatas, Ada yang bertanda (-) strip gini kan? Nih yang ini..

.
-JLEGAARR!!
-“Ttebayo!!” Teriak Naruto ngompol ditempat (Author: Akhirnya kau ngompol juga Naruto! Hihi *Grin*)
-Disaat yang bersamaan, pintu terbuka dan Nampaklah seorang pemuda berambut emo yang terkena cahaya dari petir diluar.
.

Itu artinya, disaat yang bersamaan.. jadi, petir, Naruto ngompol, Sasuke muncul, itu disaat yang bersamaan.. ngerti gak? ._.

Lalu Arigatou Gozaimasu untuk para senpai yang bersedia me-koment, favorite, dan follow fict ini :)
Scarlet sangat senang loh! Ternyata fict Scarlet disukain sama para senpai^^ hehe :D Dan Arigatou gozaimasu untuk teman Scarlet yang menyukai fict buatan Scarlet :D

Nah, kali ini, Scarlet mau tau reaksi para senpai dan para reader yang baca chapter terakhir ini. Hehe :D pada nyangka gak ya?? hehe :D

Nah, silahkan tinggalkan koment.. mau kritik? Silahkan :) mau komentar? Silahkan.. :D mau ngedumel? Mau marah? Mau nangis? Mau ilfeel? Silahkan.. Scarlet gak ngelarang kok :D


SPECIAL THANKS TO:
Wahidaam,
Reds,
Bakakashi16,
Ilham.fahrezha.90,
Nanaleo099,
Sibolis Nauli. Hrs,
 Uchiha Leo,
A’raion No Sun,

Oke, sekian, sampai jumpa lagi difict Scarlet yang selanjutnya ya! silahkan tinggalkan koment ;)

23 AGUSTUS 2014

#HappySasukeDay (soalnya sekarang tgl 23 :D)
Selasa, 19 Agustus 2014

Naruto (c) Masashi Kishimoto
It’s Lie (c) Rio Scarlet (Hadya)

Warning! : Mystery, Horror (Mungkin gak terlalu), Gak jelas, EYD berantakan, ada sedikit humor (Atau malah banyak? ._.), dan akan ada jawaban yang tidak akan kalian sangka(?), Rated T.
.
 One Shot Atau 2 chapter ya? ._. hm.. mungkin 2 chapter.. tapi, jika g+, comment, dan share nya sedikit, Scarlet gak mau lanjutin chapternya! Wlee *Melet* *Ditimpuk reader-sama*
.
Summary: Naruto, memiliki phobia terhadap hantu, Yang harus dihadapi dengan kenyataan ditinggal pergi oleh ortunya sendirian dirumahnya yang memiliki hawa seram. / “s-siapa itu?”/ JLEGARR! / “Ttebayo!” / “Someone help me please.. oh Kami-sama..” / “It’s Lie!” / NB: Bad Summary -,-“

Don't like? Don’t Read! Please click ‘Back’ Button.

Pukul 06.00 malam

“Naruto, Tousan dan kaasan pergi dulu ya! Jaga rumah! Kalau nanti hujan, tolong cabut kabel TV ya!” Teriak tousan dari depan pintu kamar Naruto.
“Iya ttebayo!” balas Naruto singkat sambil membaca buku komik kesayangannya, Naruto (loh? Masa Naruto baca komiknya sendiri? ._. okay, forget it)

Naruto hanya bisa menghempaskan nafasnya saat ia menengok kearah jendela dan melihat kedua orang tuanya akan pergi kesuatu tempat tanpa Naruto. Tentu saja tanpa Naruto, mana mungkin seorang remaja 17 tahun mau ikut pergi jalan-jalan bersama kedua orang tuanya? Pasti Naruto merasa malu lah.. Dia sudah dewasa.

Kemudian Naruto segera tiduran kembali ke ranjangnya yang besar dan empuk sambil mendengarkan beberapa lagu dari band kesayangannya Avenged Sevenfold, lewat Mp3 playernya. Lalu ia pun teringat sesuatu, yaitu PR. Naruto segera mengambil HandPhone nya yang terletak dimeja belajar samping kasurnya. Dan menelepon seseorang.

“Halo, Teme!” Ucap Naruto pada Handphone tersebut.
“Hn. Ada apa, Dobe?” Balas pemuda yang dipanggil Teme oleh Naruto itu.
“Aku lupa dengan PR ku! Kemarin rabu kan, aku tidak masuk sekolah karena sakit. Jadi, mau kah kau menemuiku dirumahku nanti? Aku ingin meminjam buku PR mu!” Ucap Naruto To The Point sambil senyum-senyum innocent ditempatnya.
“Ck, kau merepotkanku saja Dobe!” Balas sang pemuda berambut emo itu lewat telepon.
“Oh.. Ayolah Sasuke.. Memangnya kau tidak mau menolong temanmu sendiri?” Naruto mencibir ditempatnya tentu saja yang tidak diketahui oleh orang yang ditelpon nya.
“Baiklah baiklah.. Aku akan kerumahmu! Sebisa mungkin aku akan datang pukul 07.00 nanti.” Jawab Sasuke pasrah.
“Yes! Kutunggu kau yeah!” Ucap Naruto senang yang masih asyik tiduran diranjangnya.

Tuut tuut

Setelah mengakhiri panggilannya kepada Sasuke, ia keluar kamar dan turun ke lantai satu untuk menonton teletubies (?) –ralat- maksudnya televisi.

Pemuda yang dikenal periang dan ceria ini, ternyata memiliki sebuah phobia atau takut terhadap hantu. Yah.. Mungkin nasibnya kali ini akan tragis (?) karena kali ini, ia pertama kalinya dirumahnya sendiri tanpa ada yang menemani. Dan jangan lupakan hal yang terpenting! Menurut para tetangga, sebelum rumah ini ditempati keluarga Naruto, konon katanya rumah ini berhantu! Xixixi.. Malang sekali nasibmu Naruto! *Ditabok sampe bonyok*

“Haah.. Tousan dan Kaasan kapan akan pulang ya?” Ucap Naruto entah pada siapa sambil melirik jam.
Pukul 06.30 , setengah jam lagi Sasuke akan menemaninya dirumah yang konon menyeramkan ini.
Lalu Naruto kembali menonton televisi sambil duduk disofa ruang keluarga ini. Ia mengganti channel TV nya ke channel Trans 7. Kali ini, Naruto akan menonton On The Spot. Saat sudah terpindah ke channel Trans 7, tiba-tiba Naruto kaget karena langsung melihat muka hantu dilayar TV nya. Ia mengingat-ingat hari apa ini.

Kamis.

Yaps! Hari ini adalah hari kamis. Yang berarti, malam ini adalah malam jum’at. Pantas saja On The Spot nya menampilkan 7 hantu paling menyeramkan didunia. Langsung saja Naruto segera memindahkan channelnya ke ANTV. Ada Pesbukers. Haha.

Ia pun tertawa melihat tingkah Olga and the friends di Pesbukers. Yah.. beruntunglahh. Untuk melupakan kejadian tadi.

JRAAASH

Hujan turun dengan lebat diluar rumah. Petir pun ikut serta meramaikan malam ini. Naruto langsung mematikan televisinya dan mencabut kabel listriknya. Sekarang, dia bingung mau ngapain. Jika menonton televisi, diluar sedang ada petir. Bagaimana jadinya jika Naruto tersambar petir berserta rumahnya? Sungguh akhir yang tragis.

Kruyuk kruyuk

“Ah.. Perutku lapar..” Ucap Naruto merasa lapar. Daripada tidak melakukan hal apapun, Naruto segera menuju dapur dan memasak air panas untuk mie ramen instant nya. Kemudian ia duduk dimeja makan sambil menunggu air panasnya mendidih. Entah kenapa, sejak tadi, Naruto merasa ada yang memperhatikannya. Bulu kuduk Naruto pun berdiri seketika. Lalu Naruto seperti melihat sebuah bayangan diluar jendela. Setelah itu Naruto segera mengingat sesuatu.

MODE FLASHBACK: ON
NARUTO POV

Aku sedang membantu kedua orang tuaku menurunkan barang-barang dari mobil. Hari ini aku pindah ke rumah baruku. Terlihat megah sih.. tapi ada suasana mencekam juga dari rumah ini. Entah kenapa bisa begitu. Tapi menurutku, rumah ini justru nampak indah dengan halamannya yang luas.

Saat aku sedang sibuk memandangi rumah baruku ini, tiba-tiba kaasan memanggilku.
“Naruto, kesini sebentar.” Perintah kaasan padaku.
“Hm? Ada apa kaasan?” Tanyaku pada kaasan yang memiliki rambut merah panjang itu.
“Tolong belikan kaasan daging dan sayuran disupermarket, ttebane!” Ucap kaasan padaku sambil memberiku secarik kertas daftar belanja.
‘Ukh, aku itu lelaki. Kenapa harus membeli belanjaan, ttebayo?’ Batinku sambil ber-sweatdrop.
“Naruto? Mau tidak?” Tanya kaasan heran melihatku bengong.
“Ah.. eh.. i-iya! Tentu saja ttebayo!” Balasku langsung tanpa berpikir panjang. Karena bisa gawat nanti jika aku tidak mau. Pasti aku akan dipukul dan dimarahi oleh kaasanku yang super duper menyeramkan itu.

Aku pun segera berlari menuju supermarket dan membeli bahan makanan yang dicatat kaasan disecarik kertas ini. Setelah semua bahan makanan kubeli, aku segera meninggalkan supermarket itu dan segera kembali kerumah.

Aku pun bingung dan berhenti sejenak. Aku rasa, aku tersesat. Entah kenapa aku jadi tidak ingat jalan pulang. Yasudahlah, aku terus jalan saja. Tanpa aku sengaja, aku mendengarkan pembicaraan para remaja perempuan yang ada dikomplek dipinggir jalan yang aku lewati.

“Kau tahu? Katanya rumah berhantu yang ada dikomplek ini sudah ditempati sebuah keluarga.” Kata seorang perempuan berambut merah muda.
“Haah? Kau serius, Sakura? Rumah itu kan sangat menyeramkan!” tanya seorang perempuan berambut pirang cerah dikuncir kuda.
“Aku serius Ino!” Balas perempuan yang diketahui namanya adalah sakura.
“A-Aku pernah melihat sebuah bayangan dijendela rumah itu. Dan ada cahaya lilin didalam ruangan itu!” Ucap seorang gadis lain yang memiliki warna rambut indigo.
“Yakin?” Tanya perempuan bercepol dua.
“A-aku sangat yakin tenten. Padahal rumah itu tidak berpenghuni.” Tepis gadis berambut indigo tersebut kepada gadis bercepol dua.
“Yaampun.. rumah itu sangat menyeramkan! Aku juga pernah melihat bayangan seseorang dijendela lantai 2 bangunan itu.. saat itu, sedang hujan lebat!” Ucap Sakura.
“Sedang apa kau disaat hujan lebat?” Tanya Ino.
“Saat itu, Aku sedang buru-buru ke supermarket untuk beli minuman karena dirumah ku sedang ada tamu. Dan aku kebetulan lewat didepan rumah itu! Hawa nya sangat menyeramkan.. ditambah, saat itu sedang hujan lebat disertai petir!” Ucap sakura dengan muka horror.
“Aku juga pernah melihat ada bercak darah dihalaman rumah kosong itu! Dan kulihat, ada sebuah pisau berlumuran darah dilantai teras rumah itu. A-Aku jadi takut.” Ucap Tenten bergidik ngeri.
“Hii.. Menyeramkan.. Kuharap, sang pemilik rumah itu sekarang, tidak diganggu oleh hantu disana.. Memangnya, rumah itu diblok berapa?” Tanya Ino heran.
“Haah? Memangnya kau tidak tahu dimana rumah itu?” Tenten balik bertanya.
“Rumah itu ada dikomplek ini, tepatnya di Blok C Nomor 13.” Ucap Sakura

DEGG

Saat aku mendengar ucapan gadis berambut merah muda itu, jantung ku berhenti seketika. ‘T-Tidak mungkin.. Blok C nomor 13 kalau tidak salah adalah alamat rumah baruku.’ Batinku tidak percaya.
Aku segera berlari kembali ke rumahku, Dan...

Bingo! Kulihat alamat rumah baruku yang tertulis ditembok dekat pagar rumah. Tertulis BLOK C NO 13. Belanjaan ditanganku terlepas dan jatuh ke tanah. Aku menatap tidak percaya, bahwa rumah baruku adalah rumah berhantu yang dibicarakan para gadis komplek ini.

END NARUTO POV
MODE FLASHBACK : OFF

GLEKK

Naruto menelan ludah dengan susah payah. Ia seperti ingin pingsan. Kalian pasti tahu kan? Bahwa Naruto Takut dengan Hantu. (Haha.. poor you Naruto! *Dirasengan*).

 Karena terlalu sibuk dengan ketakutannya, Naruto lupa dengan air yang sedang ia masak untuk mie ramen instant nya. Saat ia mematikan kompornya, air yang ia masak sudah berkurang agak banyak karna menguap terus menerus. “Haah.. Airnya kurang.. sudahlah, tidak apa-apa.” Ucap Naruto Pasrah. Lalu ia menuang air panasnya kedalam mangkuk mie ramen instant nya. Dan ia menunggu 3 menit hingga ramen nya matang dan siap dimakan.

Ting Tong

Tiba-tiba ada suara bel berbunyi. Naruto pun segera ke arah pintu dan membukanya. “S-siapa itu?” Ucap Naruto gagap.

JLEGAR!!

“Ttebayo!!!” Teriak Naruto membuka pintu rumahnya pas disaat petir menyambar dilangit.

Hening, Tidak ada siapa-siapa.

Naruto merasa bingung, padahal, ia yakin kalau ada yang membunyikan bel pintu rumahnya. Akan tetapi, diluar sana justru tidak ada siapa-siapa. Sebelumnya, ia mengira bahwa itu Sasuke, namun dia salah. Justru tidak ada orang sama sekali diluar rumahnya. Merinding. Itulah perasaannya saat ini. ‘Oh Kami-sama.. Help me..’ batin Naruto takut.

Lalu ia menutup pintu rumahnya kembali dan menuju dapur dengan tergesa-gesa. Naruto mengambil ramen nya yang sudah jadi dan membawa ramen tersebut ke kamarnya sendiri yang berada dilantai 2.

Naruto menaiki tangga rumahnya dengan kaki yang bergetar menahan takut. Sebenarnya, Naruto sedang menahan keinginannya untuk buang air kecil, kalau dia masih kecil sih, mungkin Naruto sudah buang air ditempat, alias ngompol. Tapi, apa kata dunia kalau diUmurnya yang ke 17 tahun masih mengompol?! ._. Sungguh memalukan! (Author: Tapi, kita lihat saja nanti, apakah dia akan ngompol atau tidak? Xixixi.. *Jduakk!!* baca=ditimpuk ramen nya Naruto (?) )

Sekarang, Naruto sedang sendirian dikamarnya menunggu pertolongan seseorang (?). Naruto duduk diatas ranjangnya sambil menahan rasa takutnya. Dan jangan lupa, dia juga sedang memakan makanan favoritnya. Ramen. Agar rasa takutnya menghilang. But, it’s Impossible.

Setelah beberapa menit kemudian, dan Naruto sudah menghabiskan ramen nya, sang remaja pemilik rambut jabrik cerah itu masih menunggu kedua orang tua nya pulang ataupun berharap Sasuke segera datang untuk meminjamkan Naruto buku PR milik Sasuke.

Diluar, Hujan dan petir tidak juga berhenti dari amukannya. Padahal, Naruto berharap hujan segera berhenti. Naruto sudah hampir stress. Hari ini adalah hari sialnya. Malam ini adalah malam juma’t, Naruto sendirian dikamarnya, diluar hujan deras disertai petir, tadi Naruto melihat sekilas bayangan, bel rumah berbunyi padahal tidak ada seorangpun yang menekan bel. Bayangkan jika kalian yang merasakan hal seperti itu SENDIRIAN! Berani gak? (Author: Padahal saya sendiri juga gak berani.. xixixi)

Tiba-tiba terdengar bunyi seseorang sedang mengetuk-ngetuk pintu kamar Naruto. “S-siapa itu?” Tanya Naruto heran plus takut. Apakah itu orang tua nya yang sudah pulang? Atau Sasuke yang sudah tiba? Tapi itu mustahil! Mana mungkin Sasuke bisa masuk kedalam rumah Naruto sendiri? Padahal pintu rumahnya dikunci.

Naruto segera membuka pintu kamarnya, dan....

TBC

Okay! Ini fict bertema mystery pertama ku! ! :D Scarlet mau lanjut ke Chapter 2 kalau banyak yang beri g+ , comment atau share blog ini.. :D kalau sedikit yang memberi g+ , comment atau sharenya, Scarlet gak mau lanjut -,- *Ditimpuk sendal* g+ , comment atau sharenya harus lebih dari 5! :D kalau gak, Scarlet Gak mau lanjut SELAMANYA! HUAHAHAHA *Jduakk!* Baca=ditimpuk kompor* (?) okay! Jadi, Scarlet harap, banyak yang melakukannya yaa!! ;) kalau gak mau, Scarlet akan menghantuimu.. lalu Scarlet akan menghisap darahmu.. *dikira Vampire* Huahaha! *Evil Laugh*

Share itu gampang kok.. caranya, tinggal klik icon share facebook, twitter atau yg lainnya, lalu setelah itu tunggu window baru muncul, lalu... *Jduaakk! *ditimpuk reader*
Author: Woy! Apa-apaan anda? Mengapa anda menimpuk saya? *Baku amat*.

Para Reader hanya bisa ber sweatdrop.
Reader: Parah amat lu thor! Menghasut lu.. lagipula Gue udah tau caranya Share! ! GAK PERLU DIJELASIN! ! EMANG GUE MASIH ANAK TK?!
Author: xixixixi.. lah, saya kira anak balita.. ternyata anak TK.. hihihi *Grin*
Reader: AUTHOR BAKA! TADI GUE BILANG, EMANG GUE MASIH ANAK TK!

Hening..
1 menit
2 menit
3 menit

Readernya baru nyadar
Reader: lah.. iya-ya.. tadi gue bilang emang anak TK ya..
Author: nah, loh.. baru nyadar.. sekarang, siapa yang baka? *Smirk* *renggangin otot-otot tangan*
Reader: *nelen ludah*
Author: Sudahlah sudah.. karna saya baik hati, saya hanya akan............

Hening

Reader: akan apa?
Author: MEMAKAN ANDA *Evil Smirk*
Reader: GEWLA LU THOR! *kabur*
Author: *Ngejar-ngejar reader sambil bawa pedang samehada (?)*

Baiklah, jika ada yang mau bertanya, berkomentar, ngasih usul, atau mengkritik, silahkan comment ;) Scarlet juga menerima flame kok :D tapi ada syaratnya! Harus dibaca! Kalau ada yang mau flame, Scarlet hanya menerima flame level 1! Jangan level 15! Kepedesan bro! Nge-flame nya juga yang bersifat membangun! Kalau ada yang nge-flame diatas level 1 lalu tidak bersifat membangun, Scarlet Gak akan segan-segan ^&*%@!##&$#%  ANDA! (?)

Baiklah.. cukup sudah basa-basi Scarlet

Mohon g+, comment, dan sharenyaaa :D

19 Agustus 2014

It's Lie! (A Naruto Story)

Posted by Hadxp

Mengenai Saya

Foto saya
Hadxp, 19 tahun, hobi gambar dan bermain game. Kunjungi Instagram.com/hadx_p untuk melihat gambar-gambarku atau https://www.pixiv.net/member.php?id=19729643 Seorang Drafter AutoCAD di sebuah perusahaan

Visitor

Copyright © 2018 Hadxp Blog - Powered by Blogger